Kalijodo,
adalah salah satu tempat yang sangat fenomenal di Jakarta. Dinamakan Kalijodo
karena dulunya digunakan oleh para gadis dan pria untuk berkencan yang akhirnya
menjadi jodoh. Tempat yang diapit dua sungai ini terletak di Kelurahan
Pejagalan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara.
Belakangan
ini banyak sekali orang datang kesana hanya untuk sekadar berkunjung mengisi
waktu luang atau bahkan untuk destinasi wisata. Kalijodo bisa menjadi viral dan
tempat yang terkenal di semua kalangan, terutama anak anak remaja. Tempat yang
kini dirombak menjadi taman terbuka itu bisa sangat fenomenal tentu tidak
terlepas dari sejarah yang mengikutinya.
Kalijodo,
pada zaman Belanda dahulu adalah sebuah tempat persembunyian orang-orang Tionghoa
yang sedang dalam pelarian, karena negara asalnya sedang perang. Ketika melarikan
diri ke Kalijodo para etnis Tionghoa ini tidak membawa isteri mereka, sehingga
banyak wanita lokal yang menjadi penghibur di tempat tersebut dengan bekal
bernyanyi lagu-lagu Tionghoa diatas perahu yang ada dipinggir kali untuk
menarik minat. Tujuan para gadis asli pribumi itu semata-mata hanya untuk
menghibur sehingga mendapatkan uang atas pekerjaannya.
Akan tetapi
pada abad 20 an, kini Kalijodo berkembang sangat pesat menjadi tempat hiburan
dari berbagai etnis, bukan hanya Tionghoa saja. Sehingga membuat tempat yang
sangat diburu oleh pria lajang ini menjadi tempat pelacuran. Karena itu,
pemerintah kerap kali ingin menggusur tempat yang diapit sungai Kali Angke dan
Kanal Banjir Barat. Akan tetapi kawasan Kalijodo ini malah menjadi kuat karena
ada ribuan preman yang menjaga tempat para penjudi dan PSK disana supaya tetap
aman.
Hingga pada
masa kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dengan gagah dan
berani melakukan penggusuran di Kalijodo dan dijadikan tempat untuk bermain dan
belajar anak yakni RPTRA. Ahok menjadikan lokalisasi tersebut menjadi lebih
banyak manfaat positif yang dirasakan warga sekitar dan pengunjung.
Menurut
warga sekitar dulunya kawasan pelacuran ini sangat tertutup dan terlihat sepi
sehingga mereka takut apabila sedang berjalan melewati area tersebut. Namun sekarang
mereka bisa lebih tenang karena tempat tersebut tidak seperti dulu lagi. Dan menurut
pengunjung ruang terbuka ini sangat bermanfaat untuk tempat bermain anak-anak
dan juga bisa sekalian belajar karena tidak hanya fasilitas untuk bermain
anak-anak seperti ayunan, perosotan, jungkat-jungkit, lintasan sepeda dan
skateboard tetapi ada perpustakaannya juga untuk sekadar membaca buku menambah
wawasan anak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar