#header-wrapper { width:900px;height:120px;}

Kamis, 04 Mei 2017

RPTRA KALIJODO


Kalijodo, adalah salah satu tempat yang sangat fenomenal di Jakarta. Dinamakan Kalijodo karena dulunya digunakan oleh para gadis dan pria untuk berkencan yang akhirnya menjadi jodoh. Tempat yang diapit dua sungai ini terletak di Kelurahan Pejagalan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara.


Belakangan ini banyak sekali orang datang kesana hanya untuk sekadar berkunjung mengisi waktu luang atau bahkan untuk destinasi wisata. Kalijodo bisa menjadi viral dan tempat yang terkenal di semua kalangan, terutama anak anak remaja. Tempat yang kini dirombak menjadi taman terbuka itu bisa sangat fenomenal tentu tidak terlepas dari sejarah yang mengikutinya.

Kalijodo, pada zaman Belanda dahulu adalah sebuah tempat persembunyian orang-orang Tionghoa yang sedang dalam pelarian, karena negara asalnya sedang perang. Ketika melarikan diri ke Kalijodo para etnis Tionghoa ini tidak membawa isteri mereka, sehingga banyak wanita lokal yang menjadi penghibur di tempat tersebut dengan bekal bernyanyi lagu-lagu Tionghoa diatas perahu yang ada dipinggir kali untuk menarik minat. Tujuan para gadis asli pribumi itu semata-mata hanya untuk menghibur sehingga mendapatkan uang atas pekerjaannya.

Akan tetapi pada abad 20 an, kini Kalijodo berkembang sangat pesat menjadi tempat hiburan dari berbagai etnis, bukan hanya Tionghoa saja. Sehingga membuat tempat yang sangat diburu oleh pria lajang ini menjadi tempat pelacuran. Karena itu, pemerintah kerap kali ingin menggusur tempat yang diapit sungai Kali Angke dan Kanal Banjir Barat. Akan tetapi kawasan Kalijodo ini malah menjadi kuat karena ada ribuan preman yang menjaga tempat para penjudi dan PSK disana supaya tetap aman.

Hingga pada masa kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dengan gagah dan berani melakukan penggusuran di Kalijodo dan dijadikan tempat untuk bermain dan belajar anak yakni RPTRA. Ahok menjadikan lokalisasi tersebut menjadi lebih banyak manfaat positif yang dirasakan warga sekitar dan pengunjung.

Menurut warga sekitar dulunya kawasan pelacuran ini sangat tertutup dan terlihat sepi sehingga mereka takut apabila sedang berjalan melewati area tersebut. Namun sekarang mereka bisa lebih tenang karena tempat tersebut tidak seperti dulu lagi. Dan menurut pengunjung ruang terbuka ini sangat bermanfaat untuk tempat bermain anak-anak dan juga bisa sekalian belajar karena tidak hanya fasilitas untuk bermain anak-anak seperti ayunan, perosotan, jungkat-jungkit, lintasan sepeda dan skateboard tetapi ada perpustakaannya juga untuk sekadar membaca buku menambah wawasan anak.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar