#header-wrapper { width:900px;height:120px;}

Senin, 24 Oktober 2016

Sukarni, Penolong Jalan


Sukarni (49) adalah seorang tukang sapu jalanan. Dia adalah salah satu orang yang menjalani hidup tidak sesuai dengan harapannya. Setelah kepergian suaminya, kehidupan perempuan paruh baya ini mulai merosot. Ia melakukan hidupnya sebagai tukang sapu jalanan selama 15 tahun. Setiap pagi disaat orang-orang sibuk mempersiapkan diri untuk beraktivitas, dia telah siap dengan alat kerjanya.


Janda dua anak itu bekerja tidak hanya sendiri. Setiap harinya dia berangkat bersama temannya Sumantri (53), pukul 04.30 dari rumahnya yang berada di daerah Jagakarsa menuju kawasan Lenteng Agung. Mereka bekerja mulai pukul 05.00 wib hingga pukul 14.00 wib. Mereka tidak hanya menyapu jalanan saja, tetapi juga mengumpulkan sampah-sampah plastik yang akan mereka bawa pulang. Sampah-sampah plastik yang mereka bawa setiap seusai bekerja, mereka kumpulkan dirumah Sukarni. Setelah terkumpul banyak, mereka menjualnya ke Pak Haji Rahmat. Dari uang hasil  sampah plastik itu mereka gunakan untuk bertahan hidup.

Ibu dari dua anak ini mengaku, bahwa dia menginginkan kehidupan yang baik dan layak untuk anak-anaknya. Anak-anaknya yang putus sekolah karena kehidupan yang serba kekurangan tidak melunturkan tekad perempuan ini untuk memberikan yang terbaik untuk kehidupan kedepannya. Harta yang paling berharga untuk Suryani saat ini adalah senyum bahagia dari anak-anaknya.

Nissa Mardhiana

Tidak ada komentar:

Posting Komentar